Tahapan Dan Proses Pecah Sertifikat Tanah

Proses Pecah Sertifikat Tanah

Proses Pecah Sertifikat Tanah – Memiliki tanah bersama dengan keluarga atau ahli waris memang bisa jadi solusi praktis. Tapi saat ada kebutuhan untuk menjual sebagian tanah, membangun rumah di bagian tertentu, atau membagi hak waris, mau tidak mau kamu harus memahami yang namanya proses pecah sertifikat tanah.

Istilah “pecah sertifikat” sendiri merujuk pada kegiatan memisahkan satu sertifikat tanah menjadi beberapa sertifikat baru yang berdiri sendiri. Nah, supaya prosesnya lancar dan nggak bikin pusing, yuk simak panduan lengkapnya berikut ini.

Tujuan Pecah Sertifikat Tanah

Tujuan Pecah Sertifikat Tanah

Pecah sertifikat tanah bukan hanya sekadar urusan administratif, tapi punya banyak tujuan penting, terutama dari sisi legalitas, manajemen aset, dan kemudahan transaksi. Berikut beberapa tujuan utama kenapa pecah sertifikat tanah perlu dilakukan:

  1. Pembagian Warisan

Salah satu alasan paling umum adalah untuk membagi tanah warisan ke ahli waris. Daripada semua nama dicantumkan dalam satu sertifikat, akan lebih jelas dan aman secara hukum jika setiap ahli waris memiliki sertifikat masing-masing sesuai bagian mereka. Ini mencegah konflik di masa depan.

  1. Jual Beli Sebagian Tanah

Jika kamu ingin menjual sebagian tanah tapi tidak seluruh bidangnya, maka wajib dilakukan pemecahan sertifikat terlebih dulu. Dengan begitu, pembeli akan mendapatkan sertifikat atas bidang tanah yang memang jadi miliknya, dan sisa tanah kamu tetap punya legalitas jelas.

  1. Pengembangan Properti atau Kavling

Pengembang perumahan, kontraktor, atau bahkan individu yang ingin membagi tanah menjadi beberapa kavling untuk pembangunan rumah biasanya melakukan pecah sertifikat. Ini penting agar setiap kavling punya identitas hukum sendiri dan bisa diperjualbelikan.

  1. Pengelolaan Aset yang Lebih Tertata

Dalam beberapa kasus, pemilik tanah besar ingin memisahkan kepemilikan tanah berdasarkan fungsi—misalnya, sebagian untuk rumah tinggal, sebagian untuk usaha, atau investasi. Pecah sertifikat membuat pengelolaan aset menjadi lebih tertata dan mudah dilacak.

  1. Perlindungan Hukum

Dengan memiliki sertifikat sendiri atas bidang tanah tertentu, pemilik memiliki kekuatan hukum penuh atas tanah tersebut. Ini sangat penting untuk menghindari sengketa di kemudian hari, baik antar keluarga, mitra bisnis, atau pihak luar.

Proses Pecah Sertifikat Tanah

Proses Pecah Sertifikat Tanah

Melakukan pecah sertifikat tanah memang membutuhkan waktu dan proses administrasi yang cukup detail. Tapi tenang, kalau kamu tahu langkah-langkahnya, semuanya bisa berjalan lancar. Berikut adalah proses umum yang harus kamu lalui saat ingin memecah satu sertifikat tanah menjadi beberapa bagian:

  1. Persiapan Dokumen

Langkah awal yang wajib kamu lakukan adalah menyiapkan semua dokumen yang dibutuhkan. Umumnya meliputi:

  •         Sertifikat asli tanah (SHM/SHGB)
  •         Fotokopi KTP dan KK pemilik
  •         Surat permohonan pecah sertifikat
  •         Peta rencana pembagian tanah (bisa dibuat oleh jasa ukur)
  •         Surat kuasa (jika dikuasakan)
  •         Akta waris (untuk pembagian warisan)
  •         Akta Jual Beli (jika tanah sudah dijual sebagian)

Catatan: Dokumen bisa sedikit berbeda tergantung keperluan (warisan, jual beli, atau kavling).

  1. Pengajuan Permohonan ke Kantor Pertanahan (BPN)

Setelah dokumen siap, kamu bisa datang ke Kantor Pertanahan (BPN) setempat dan mengajukan permohonan pecah sertifikat. Di tahap ini kamu akan mengisi formulir dan menyerahkan dokumen sebagai bukti bahwa kamu berhak mengajukan permohonan tersebut.

  1. Proses Pengukuran Tanah

BPN akan menjadwalkan pengukuran ulang ke lokasi tanah. Petugas akan memastikan batas-batas tanah sesuai rencana pembagian yang kamu ajukan. Hasil pengukuran ini akan digunakan untuk membuat surat ukur baru untuk masing-masing bidang tanah.

  1. Penerbitan Surat Ukur

Dari hasil pengukuran lapangan, BPN akan menerbitkan surat ukur untuk masing-masing bidang tanah yang baru. Ini jadi dasar bagi pembuatan sertifikat baru.

  1. Pembayaran Biaya dan Pajak (jika diperlukan)

Tergantung pada tujuan pecah sertifikat, kamu mungkin perlu membayar beberapa jenis biaya dan pajak, antara lain:

  •         BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), jika ada transaksi jual beli.
  •         PPh Final, jika melibatkan penjual yang wajib pajak.
  •         Biaya ukur dan biaya administrasi BPN.

Jika pecah sertifikat karena warisan, biasanya hanya ada biaya ukur dan administrasi, tanpa dikenai pajak.

  1. Penerbitan Sertifikat Baru

Setelah semua proses selesai dan tidak ada masalah dalam dokumen, BPN akan menerbitkan sertifikat baru untuk setiap bidang tanah hasil pecahan. Setiap sertifikat akan memiliki:

  •         Nomor bidang sendiri
  •         Luas tanah baru
  •         Nama pemilik sesuai dokumen
  •         Letak dan batas yang sah secara hukum

Sonas Tegalrejo Raya, Solusi Rumah Subsidi Siap Huni

Sonas Tegalrejo Raya, Solusi Rumah Subsidi Siap Huni

Bagi Anda yang sedang mempertimbangkan investasi properti dengan legalitas terjamin, Sonas Tegalrejo Raya adalah pilihan tepat. Perumahan subsidi ini sudah dilengkapi dengan sertifikat pecah yang sah dan siap balik nama. Jadi, Anda tidak perlu ribet lagi memikirkan prosesnya.

Dikembangkan oleh Sonas Multi Grand, kawasan ini menawarkan hunian nyaman, harga terjangkau, serta dekat dengan fasilitas umum. Proses pembelian pun dibantu hingga tuntas, termasuk urusan KPR dan legalitas.

Untuk informasi lebih lanjut, langsung saja hubungi admin Sonas Multi Grand dan booking rumah impian Anda di Sonas Tegalrejo Raya sekarang juga!

Pesan sekarang

Kesimpulan

Memahami proses pecah sertifikat tanah sangat penting bagi siapa saja yang memiliki lahan atau sedang terlibat dalam transaksi properti. Prosedurnya memang cukup panjang, namun bisa dijalani dengan lancar bila Anda tahu tahapannya sejak awal. Selain itu, ada banyak cara untuk menghemat biaya selama proses berlangsung.

 

Tahapan Dan Proses Pecah Sertifikat Tanah
Scroll to top