Akad KPR subsidi dilakukan setelah melewati proses pengajuan dokumen hingga persetujuan kredit.
Akad KPR merupakan tahap akhir dari proses pembelian rumah kredit.
Proses ini melibatkan beberapa pihak yang wajib hadir agar pembelian rumah ini sah.
Untuk informasi lengkapnya, scroll down artikel ini hingga selesai ya!
Pihak yang Wajib Hadir Ketika Akad KPR Subsidi
Proses akad KPR subsidi tidak hanya melibatkan pembeli dan penjual saja, melainkan terdapat pihak-pihak lain yang wajib ikutserta dalam proses pembelian rumah subsidi ini.
Pihak yang hadir dalam proses akad juga tidak boleh diwakilkan, melainkan harus pihak terkait yang wajib hadir dalam proses ini.
Adapun pihak terkait, di antaranya yaitu:
- Pembeli rumah/debitur baik single atau pasangan suami istri.
- Penjual rumah/developer.
- Pemberi kredit atau Bank.
- Notaris/PPAT.
Selain pihak-pihak yang telah disebutkan di atas, pihak keluarga juga diperbolehkan mengikuti dan menyaksikan proses akad.
Biasanya sebagai tambahan untuk mendokumentasikan proses akad rumah subsidi untuk berjaga-jaga apabila terjadi hal-hal yang tidak memungkinkan di kemudian hari.
Dokumen Saat Akad KPR Subsidi
Agar proses akad berjalan lancar dan tidak ada kendala sama sekali, sebaiknya persiapkan dokumen berikut sebagai persyaratan:
- Identitas pribadi debitur (Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK)).
- Buku nikah (apabila telah menikah).
- NPWP.
- BPJS Kesehatan.
Di samping itu, penjual atau developer juga wajib membawa dokumen berikut ini:
- Kartu identitas pribadi (KTP dan KK).
- Buku nikah (jika telah menikah).
- NPWP.
- BPJS Kesehatan`.
- Bukti pembayaran PBB.
- Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
- Sertifikat tanah asli.
Proses Akad KPR Subsidi
Akad KPR subsidi dapat dilakukan setelah proses Bank menyetujui KPR yang telah diajukan. Saat permohonan KPR diterima, kemudian pihak Bank terkait akan memberitahukan kepada calon debitur.
Adapun informasi yang akan diberitahukan mengenai jumlah pembiayaan yang disetujui, besaran cicilan setiap bulan, hingga tenor angsuran yang diberikan kepada calon debitur.
Tidak hanya pihak Bank yang akan melakukan proses akad KPR subsidi, nantinya notaris/PPAT juga akan menjelaskan mengenai pajak yang harus dibayarkan. Sejumlah pengeluaran yang perlu dipertimbangkan meliputi biaya provisi sekitar 0,5 persen dari nilai pajak transaksi, Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), Akta Jual Beli (AJB), hingga pajak penghasilan (PPh) sekitar 1 persen.
Setelah menyelesaikan pembayaran pajak, pihak bank akan memberitahu tanggal dan lokasi pelaksanaan akad kredit. Proses akad kredit rumah subsidi melibatkan kehadiran pihak pembeli, penjual, bank, dan notaris/PPAT. Setelah semua pihak berkumpul, notaris akan melakukan pengecekan ulang terhadap identitas dan dokumen persyaratan yang telah diserahkan sebelumnya.
Jika tidak ada masalah, penjual dan pembeli akan menandatangani akta perjanjian yang berlaku secara legal dan harus dipatuhi. Selain itu, pihak pembeli akan menerima dokumen perjanjian kredit, AJB, SKMHT, Surat Pengakuan Hutang dan Kuasa Menjual, serta dokumen asuransi. Sementara itu, sertifikat tanah asli akan disimpan oleh bank hingga seluruh angsuran lunas.
Demikianlah proses akad kredit rumah subsidi yang perlu Anda ketahui jika berencana membeli rumah subsidi. Namun, jika Anda tertarik membeli rumah komersil di kawasan Bandung, Anda dapat memeriksa daftar propertinya di bawah Rp1 miliar di sini!
Tips Lancar Melaksanakan Akad KPR Subsidi
Berikut tipsnya:
1. Pastikan Kemampuan Pembayaran KPR Tinggi
Agar tidak terjadi pembatalan KPR saat akad kredit, disarankan untuk memastikan bahwa kemampuan pembayaran sudah sesuai dengan kondisi ekonomi.
Sebelum bank menyetujui pembiayaan pembelian rumah, penting untuk memastikan bahwa debitur bersedia membayar jumlah cicilan yang harus dibayarkan setiap bulannya.
Perlu diingat, idealnya jumlah cicilan maksimal seseorang adalah 30 persen dari pendapatan bulanan. Selain itu, perhatikan kondisi ekonomi dan suku bunga yang berlaku.
Hindari pembatalan setelah bank menginformasikan suku bunga dan cicilan yang disetujui. Jika terjadi pembatalan sebelum akad kredit, debitur biasanya akan dikenakan denda.
2. Verifikasi Informasi Pribadi
Agar proses akad kredit rumah subsidi berjalan dengan lancar, pastikan bahwa data pada setiap identitas Anda telah disinkronkan.
Misalnya, pastikan nama dan tempat lahir pada KTP, KK, dan kartu keluarga sesuai. Jika ditemukan data yang tidak cocok, notaris akan meminta penjual/pembeli untuk mengubahnya di kantor DISDUKCAPIL setempat.
Oleh karena itu, pastikan Anda telah memverifikasi data untuk memastikan proses akad kredit dapat dilaksanakan tanpa perlu mengurus perubahan data dokumen lagi.
3. Penuhi Persyaratan Dokumen
Setelah memastikan bahwa data pada setiap dokumen pribadi sudah sinkron, bawalah dokumen-dokumen tersebut ke tempat di mana akad kredit akan dilaksanakan.
Satukan dokumen-dokumen tersebut dalam satu map agar tidak ada yang tercecer, karena proses akad kredit bisa tertunda jika penjual atau pembeli lupa membawa dokumen yang dibutuhkan.
4. Hadir Tepat Waktu
Untuk memastikan kelancaran proses akad kredit rumah subsidi, pastikan untuk datang tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Jika ada kendala yang menghalangi kehadiran, sebaiknya hubungi pihak bank atau notaris beberapa hari sebelumnya agar jadwal akad kredit dapat diatur ulang.
Proses ini tidak dapat diwakilkan oleh orang lain, sehingga persiapkan diri sebaik mungkin agar penandatanganan perjanjian kredit dapat berjalan lancar.
Pengajuan Perumahan Subsidi Dibantu Hingga KPR Disetujui
Sonas Multi Grand menawarkan perumahan subsidi dengan membantu calon debitur hingga pengajuan KPR disetujui.
Kamu tidak perlu khawatir akan proses langkahnya, karena pihak Sonas Multi Grand akan membantu kamu hingga disetujui. Konsultasikan segera kepada marketing kami.
Penutup
Itulah proses akad KPR subsidi yang perlu kamu ketahui. Ikuti tips prosesnya supaya pengajuan dan proses KPR lancar tanpa hambatan.
