Proses Pengajuan KPR – Rumah merupakan properti yang nilainya meningkat secara konstan seiring waktu. Oleh sebab itu, tidak heran jika banyak orang khawatir tidak mampu membeli rumah dengan gaji yang pas–pasan.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) merupakan solusi finansial yang banyak dipilih oleh masyarakat untuk mewujudkan impian memiliki rumah sendiri. Program kredit ini disediakan oleh bank kepada nasabah perorangan yang ingin membeli hunian.
Namun, yang menjadi permasalahan adalah ketika pengajuan KPR namun di tengah perjalanan calon pembeli atau calon debitur mengalami PHK atau resign secara mendadak.
Setelah membahas perbedaan sertifikat rumah subsidi dan bukan, artikel ini akan membahas dampak resign saat proses pengajuan KPR. Penasaran, temukan jawabannya di bawah ini!
Dampak Resign Saat Proses Pengajuan KPR
Resign di tengah proses pengajuan KPR dapat berdampak signifikan terhadap kelulusan proses pengajuan KPR. Berikut adalah beberapa dampak yang mungkin terjadi:
1. Penurunan Kelayakan Kredit
Salah satu faktor utama yang dinilai bank adalah stabilitas penghasilan. Resign menunjukkan adanya perubahan status pekerjaan yang dapat dianggap sebagai penurunan stabilitas.
Jika belum memiliki pekerjaan baru, bank akan kesulitan untuk memverifikasi kemampuan calon debitur dalam membayar cicilan KPR.
2. Penolakan Pengajuan KPR
Dampak selanjutnya saat pengajuan KPR, bank akan menganggap sebagai risiko kredit yang lebih tinggi karena tidak memiliki pekerjaan tetap.
Selain itu, calon debitur juga perlu melengkapi dokumen tambahan untuk membuktikkan sumber pendapatan baru.
3. Perpanjangan Proses
Saat belum mempunyai pekerjaan baru, bank perlu memerlukan verifikasi ulang terhadap data keuangan calon debitur setelah resign. Hal ini tentu akan memperpanjang proses pengajuan KPR.
4. Penyesuaian Plafon KPR
Jika penghasilan calon debitur setelah resign berkurang, maka plafon KPR yang disetujui juga kemungkinan akan berkurang.
Tips Menghadapi Situasi Resign Saat Pengajuan KPR
1. Komunikasikan dengan Pihak Bank yang Bersangkutan
Jika menghadapi situasi sulit seperti ini, segera informasikan kepada pihak bank mengenai perubahan status pekerjaan. Jelaskan secara detail alasan resign dan rencana untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Siapkan juga dokumen-dokumen yang membuktikan bahwa calon debitur sedang mencari pekerjaan baru, seperti surat pengunduran diri, surat lamaran kerja, atau bukti wawancara.
2. Segera Cari Pekerjaan Baru
Hindari menunggu pekerjaan datang, namun segera cari pekerjaan baru. Semakin cepat mendapatkan pekerjaan baru, semakin baik peluang untuk melanjutkan proses KPR.
3. Pertimbangkan Opsi Lain
Jika kesulitan mendapatkan pekerjaan baru dalam waktu dekat, calon debitur bisa mempertimbangkan opsi lain seperti menunda pengajuan KPR atau mencari sumber pendanaan alternatif.
Tahapan Proses Pengajuan KPR
Proses pengajuan KPR (Kredit Pemilikan Rumah) memang cukup panjang dan melibatkan beberapa tahapan. Namun, dengan pemahaman yang baik, debitur dapat menjalaninya dengan lancar.
Berikut adalah tahapan umum dalam proses pengajuan KPR.
1. Persiapkan Dokumen dan Riset
Siapkan semua dokumen yang diperlukan seperti KTP, KK, NPWP, slip gaji, rekening koran, dan dokumen pendukung lainnya sesuai persyaratan bank.
Hitung kemampuan finansial untuk membayar uang muka dan cicilan KPR. Selain itu, bandingkan berbagai penawaran dari beberapa bank, perhatikan suku bunga, jangka waktu, dan biaya-biaya tambahan.
Secara garis besar, beberapa persyaratan dari pengajuan KPR adalah sebagai berikut:
- Identitas, baik itu KTP, paspor, atau SIM.
- Jika sudah menikah, wajib melampirkan surat nikah.
- Kartu Keluarga
- Foto diri. Apabila telah menikah, wajib juga melampirkan foto pasangan.
- Salinan SPT tahun terakhir dan NPWP pribadi.
- Slip gaji, minimal satu bulan terakhir.
- Salinan rekening tabungan dalam tiga bulan terakhir.
- Surat keterangan kerja.
- Akta pisah harga notariil.
- IMB, SHB, atau SHM (salinan dari developer).
2. Konsultasi dan Pengajuan ke Bank
Setelah dokumen sudah siap, maka langkah selanjutnya kunjungi cabang bank yang dipilih untuk berkonsultasi dengan petugas kredit. Ajukan juga permohonan KPR secara resmi dengan menyerahkan semua dokumen yang diperlukan.
3. Proses Analisis Data
Setelah pengajuan, maka bank akan melakukan verifikasi terhadap data yang diberikan, seperti data pekerjaan, penghasilan, dan riwayat kredit. Bank juga akan menilai risiko kredit calon debitur berdasarkan data yang ada. Pada tahap ini, bank akan mengecek skor kredit berdasarkan BI checking atau Slik OJK.
Jika memiliki banyak kredit bermasalah, pengajuan KPR kemungkinan besar akan ditolak bank. Kemudian, bank juga akan melakukan wawancara dengan tujuan verifikasi terhadap informasi seperti kemampuan finansial dan pekerjaan. Bank ingin melihat, apakah profil finansial sebagai calon debitur sesuai dengan program KPR yang diajukan.
4. Penilaian Properti
Pihak bank akan melakukan penilaian terhadap properti yang akan dibeli untuk menentukan nilai jual objek pajak (NJOP) dan nilai likuidasi.
5. Persetujuan Pinjaman
Jika pengajuan disetujui, bank akan mengeluarkan surat persetujuan prinsip. Calon debitur bisa melakukan negosiasi dengan pihak bank untuk mendapatkan suku bunga dan jangka waktu yang lebih menguntungkan.
6. Penandatanganan Akad Kredit
Setelah semua persyaratan terpenuhi, Anda akan diminta untuk menandatangani akad kredit di hadapan notaris. Selain bunga, Anda juga perlu membayar biaya-biaya tambahan seperti biaya provisi, biaya administrasi, dan biaya notaris.
KPR Subsidi Murah di Malang
Akan segera hadir rumah KPR subsidi di Malang, yakni Sonas Kenongo Raya. Perumahan ini bangun oleh Sonas Multi Grand salah satu pengembang perumahan subsidi di Jawa Timur.
Sonas Kenongo Raya beralamat di jalan Brawijaya No 1 Desa Kenongo, Kecamatan Jabung Kota Malang. Jadi, bagi warga malang yang ingin memiliki rumah subsidi dengan DP 0% dan cicilan 1 jutaan per bulan bisa milih Sonas Kenongo Raya.
Untuk informasi terkait perumahan Sonas Malang, bisa langsung menghubungi call center di bawah ini :
Selain Sonas Kenongo Raya, Sonas Multi Grand juga membangun proyek perumahan subsidi yang tersebar di Jawa Timur di antaranya:
- Perumahan Sonas Bulusan Raya, Banyuangi (sold out)
- Perumahan Sonas Badean Raya, Banyuwngi (sold out)
- Peumahan Sonas Klatak Raya, Banyuwangi (available)
- Perumahan Sonas Tegalrejo Raya, Probolinggo (sisa 5 unit)
- Perumahan Sonas Manaruwi Raya, Pasuruan (available)
Kesimpulan
Itulah ulasan mengenai proses pengajuan KPR dan dampak resign saat proses pengajuan berlangsung. Dengan mengikuti tips diatas, maka akan meminimalisir pengajuan KPR kamu ditolak!